Thursday, September 20, 2012


Honda Siapkan BeAT Injeksi?


img

Jakarta - Produsen motor Honda, Astra Honda Motor diam-diam sedang menggodok motor anyar dengan sistem injeksi. Kabarnya ini adalah Honda BeAT versi injeksi.

Kabar mengenai kelahiran Honda BeAT anyar tersebut menguat setelah aplikasi izin produksi juga sudah mereka masukkan ke Kementerian Perindustrian,

Kehadiran skutik mungil andalan Honda tersebut memang sudah merebak sejak beberapa bulan lalu. Perubahan besar pada desainnya diperkirakan akan diberikan Honda pada motor ini.

Untuk mesinnya, kemungkinan BeAT injeksi tersebut akan menggunakan mesin yang sama dengan Spacy Helm-In yang sudah mengusung sistem injeksi PGM-FI di sistem pengabutannya.

Tapi, kecil kemungkinan kalau motor itu akan menerapkan bagasi besar dengan konsep Helm-In seperti yang diaplikasi di Spacy atau Vario. Alasannya, kemungkinan untuk menjaga kelincahan dan kekompakan BeAT yang memang sudah terkenal.

Untuk harganya, diperkirakan motor ini tidak akan berharga tidak jauh dari BeAT yang ada sekarang.

"Nanti dekat-dekat tanggal mainnya kita info-info," elak Deputy GM Sales Division PT Astra Honda Motor (AHM), Thomas Wijaya ketika ditanya detikOto.

Zoomer-X, Skutik Unik Anyar dari Honda


img

Bangkok - Keuntungan menjadi seorang market-leader adalah kebebasan lebih dalam menciptakan tren. Itu sepertinya disadari benar oleh produsen motor Honda. Kini, mereka baru saja memperkenalkan skutik bertampang unik bernama Honda Zoomer-X.

Dari tampangnya, keberanian bereksperimen jelas terasa disini. Tampang motor yang sebelumnya berbentuk motor konsep ini seperti sebuah motor modifikasi yang nyeleneh, unik dan berani.

Tapi meski bertampang 'slengean', Honda sepertinya percaya mampu melepas motor ini dalam jumlah yang tidak sedikit. Itulah sebabnya target 60.000 unit per tahun mereka tetapkan untuk motor yang dilepas dengan harga 51.000 bath atau sekitar Rp 15,6 jutaan.

Tubuh unik motor ini kemudian disokong oleh up side down di kaki depan yang membuatnya tampak gagah. Sementara pelek 12 inchi yang berada di kedua kakinya kemudian dibalut ban tubeless tebal berukuran 100/90-12 di depan dan 110/90-12 di belakang.

Masih di bagian bawah motor, Honda juga mengaplikasi 3-Pots Hydraulic Combined Brake System pada sistem pengereman motor yang disediakan dengan tiga pilihan warna (hitam, kuning dan putih) ini.

Sementara itu, mesin motor ini menggunakan mesin SOHC berkapasias 110 cc yang sudah menggunakan sistem pengabutan PGM-FI. Berkat sistem injeksi tersebut, motor yang menggunakan V-Matic Transmission ini diklaim mampu mencatatkan efisiensi hingga 53 km/liter.

Motor Honda Paling Disukai Wanita


img

Jakarta - Apa motor-motor yang kini tengah digandrungi kaum hawa? Survei terhadap 2.150 wanita menyebutkan mereka lebih menyukai motor Honda.

Setidaknya itu hasil penelitian lembaga riset pemasaran MarkPlus Insight dan Majalah Marketeers.

Riset terhadap konsumen wanita Indonesia ini dilakukan oleh MarkPlus Insight dengan menggunakan metode kuantitatif secara multi-stage random sampling.

Para responden wanita ini berusia 16-50 tahun di sepuluh kota, yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Makassar, Denpasar, Palembang, Pekanbaru, dan Banjarmasin.

Pada tahun ini survei difokuskan pada tema spending behavior dengan berupaya menggali insight lebih dalam melalui metode kualitatif menggunakan Focus Group Discussion

Dari sisi produk, sepeda motor Honda dikenal masyarakat sebagai produk stylish, modern, powerfull, hemat bahan bakar dan ramah lingkungan serta memiliki fitur safety terlengkap di kelasnya.

Dari sisi layanan purna jual, Honda dikenal masyarakat memiliki jaringan terluas yang mampu menjangkau hampir semua wilayah di Tanah Air.

"Ini mencerminkan tingginya kepercayaan masyarakat terutama kaum wanita terhadap merek Honda baik produk sepeda motornya maupun layanan purna jualnya," komentar Head of Corporate Communication PT Astra Honda Motor (AHM) Kristanto di Jakarta, Kamis (13/9/2012).

Honda Ingin Produksi Motor Balap RC213V


img
Motor balap Dani Pedrosa

Tokyo - MotoGP adalah balapan para raja yang menggunakan motor-motor prototype. Tapi di masa depan, Honda diam-diam berkeinginan untuk segera memproduksi versi jalanan dari motor balap mereka di MotoGP. Ini adalah menjadi kakak dari CBR1000RR Fireblade.

Orang dalam Honda seperti dilansir Motorcycle News, Kamis (20/9/2012) mengungkapkan kalau pabrikan berlambang sayap tunggal mengepak itu ingin membuat versi jalanan dari RC213V di 2014 mendatang. Kelahiran motor ini diharapkan bisa meningkatkan citra Honda sebagai merek motor kencang.

Motor ini nantinya tidak akan menggantikan peran CBR1000RR, namun akan ditempatkan di atasnya. Harganya kemungkinan besar tidak akan murah dan jumlah produksinya juga tidak akan terlalu banyak.

Rumor mengenai versi jalanan dari motor balap Honda yang berlaga di MotoGP sebenarnya bukan pertama kali ini saja berhembus. Di era MotoGP masih bermesin 500 cc dan 1.000 cc juga sudah berhembus isu seperti itu.

Namun ada kabar kalau pengumuman itu akan dilakukan akhir pekan ini dimana Presiden Honda, Takanobu Ito akan berpidato untuk memaparkan strategi masa depan Honda.

"Ini telah dibicarakan untuk beberapa waktu tapi sekarang sudah ada niat untuk menempatkan motor yang berasal dari MotoG untuk diproduksi. Jadi kita dapat memperlihatkan jenis teknik, semangat dan kegembiraan ala Honda yang sudah dikenal," kata seorang sumber di Honda.

Thursday, September 6, 2012


Ban Go Green, Tidak Beracun dan Irit Bahan Bakar

Mengikuti tren yang berkembang di dunia, produsen ban juga telah menerapkan istilah go green pada produknya. Konsep ramah lingkungan ini memang dinilai cocok karena tak sekadar mengurangi gas beracun yang dihasilkan dari gesekan ban dengan aspal. Melainkan juga membuat konsumsi bahan bakar lebih irit. Benarkah ke depan semua produsen ban akan mengadopsi konsep ini?

BAHAN BAKU

Banyak definisi yang mengikuti konsep dan pemakaian ban go green ini. Mulai dari bahan baku, emisi karbon, aroma bau hingga rolling resistance. Seperti disampaikan M Zein Saleh, Senior Marketing Manager PT Multisrada Arah Sarana (MSA), produsen ban merek Achilles.

Untuk menghasilkan produk yang ramah lingkungan, maka proses produksi diawali dari bahan baku yang sesuai kriteria ramah lingkungan. “Produksinya menggunakan bahan baku berkualitas dengan mempertimbangkan mutu sekaligus memiliki usage yang ramah lingkungan,” jelas M. Zein.

Lalu, tentang emisi karbon juga lebih rendah. Dengan menggunakan ban go green, gesekan ban pada aspal menghasilkan emisi karbon dioksida menjadi lebih rendah.

“Emisi karbon dari gesekan ban dapat direduksi dengan bahan baku yang terpilih dan diseleksi ketat dalam proses produksi. Sehingga emisi karbon lebih minim,” tambahnya. Seperti dikutip dari data riset Japan Rubber Manufacturer Association, 87 persen emisi karbon dioksida terjadi karena hasil gesekan ban dengan aspal.

Residu dari hasil gesekan ban terhadap aspal menimbulkan aroma yang menyengat. MSA melakukan inovasi pada produk Achilles ATR Sport, dengan kompon bercampur pewangi. Aromanya pun beragam mulai dari lavender, mawar hingga jeruk lemon.
Kentungan lain dari pemakaian ban go green ini juga meluas. Hambatan putar ketika roda bergulir menjadi imbas dari gesekan dengan aspal. Hambatan ini disebut rolling resistance. Semakin rendah rolling resistance maka koefisien gesek ban terhadap aspal makin kecil. Sehingga konsumsi BBM lebih irit dan emisi karbon dari pembakaran mesin pun lebih sedikit.

“Riset mengenai faktor rolling resistance sudah dilakukan, tujuannya untuk memperkecil rasio hambatan gesek,” bilang M. Zein lagi.

Berbeda halnya dengan Bridgestone yang juga memiliki spesifikasi ban ramah lingkungan. Yakni terdapat di tipe ban Ecopia. “Dalam ban Ecopia, Bridgestone merancang bangun ban dengan desain gulir yang dapat menekan gesekan antara ban dengan aspal. Hal ini otomatis membuat ban berumur lebih panjang dan tidak cepat menguras sumber daya alam,” ujar Agus Sarsito, Deputy Manager Department Teknikal Servis PT Bridgestone Tire Indonesia.

Keunggulan lainnya, dengan minimnya gesekan maka akan semakin rendah pula gas buang (CO2) yang dihasilkan. Sehingga pada akhirnya dapat menekan konsumsi bahan bakar mobil.

PT Gajah Tunggal Tbk (GT) selaku penghasil ban merek GT Radial juga mulai mengadopsi ban go green dengan penggunaan bahan kimia yang bersifat non karsinogenik atau dikenal dengan Non Aromatic chemical (NOA). “Dengan bahan ini, menghasilkan rolling resistance yang lebih rendah. Terus kita membuat ban dengan kompon yang memakai nanosilica,” ujar Arijanto Notoraharjo, General Manager Marketing GT.

Arijanto lebih lanjut menerangkan jika yang NOA sudah hampir semua diterapkan pada ban GT Radial. Khususnya ban-ban yang baru seperti Champiro Eco, HPY, SX2 dan Komodo. Sementara nanosilica ada di semua ban Ultra High Performance seperti HPY, HPX, SX1, SX2, BAX dan ban andalan GT Radial Champiro Eco.

Dengan mulai diterapkannya konsep go green ini diharapkan para produsen ban di Indonesia dapat turut serta menekan pencemaran udara. Juga mengurangi eksplorasi sumber daya alam dari material dasar sebuah ban selama ini.

Monday, September 3, 2012


Upgrade Performa Yamaha Xeon, Dahsyat Naik 5,15 dk



Upgrad

Biar lebih jelas, nyok kita kupas tuntas apa saja obat kuatnya. Motor yang memiliki spesifikasi diameter piston 52,4 mm dan langkah 57,9 mm ini coba dibore up.

Diameter pistonya diubah jadi 57 mm. Karena diameter boring jadi lebih tipis, agar tidak mudah panas lantas doi aplikasi liner merek Bioli. “Kalau dihitung menggunakan rumus yang dipelajari ketika SMK, cc yang tadinya 125 sekarang berubah jadi 147,6 cc.

Pengaturan buka-tutup klep in dan ex, doi mempercayakan kem merek 4Speed. Agar pemasukan bahan bakar dan pengeluaran sisa pembakaran lancar, lubang in-ex ikut diporting sekitar 1 mm.
Timing pengapian dibuat lebih advance lewat aplikasi CDI aftermarket berlabel BRT tipe Dual Band. Aliran listrik yang nantinya diletikan menjadi loncatan bunga api busi dialirkan dulu ke koil merek Carspeed.

Agar hasilnya jelas, motor yang kalau dibulatkan sudah jadi 150 cc ini langsung masuk dinotes. Kan Ultraspeed juga punya alat ini.

Yamaha Xeon ini di running beberapakali. Sehingga didapat power dan torsi yang maximal. Data menunjukan, Xeon ini memuntahkan power sebesar 13,40 hp/8.601 rpm. Sedangkan torsi bermain di rentang 14,17 Nm/6.587 rpm.

Bandingkan dengan Yamaha Xeon yang masih standar ting ting macam Ayu Tingting. Powernya mencapai 8,25 hp/6.240 rpm dan torsi 9,69 Nm/6.000 rpm. Kalau dilihat, selisih yang sudah diboreup dan standar, power sekitar 5,15 dk dan torsi 4,48 Nm.

“Hasilnya lebih enak, dan genjotan gas lebih responsif. Jadi terobati nih virus speed lovernya he...he...,”
Power (dk)
rpm Standar Upgrade

4.500 0,82 3,15
5.000 5,54 8,31
5.500 7,70 9,97
6.000 8,17 12,42
6.500 7,86 13,11
7.000 6,95  12,91
7.500 6,69  11,52
8.000 6,18 12,47
8.500 5,68 13,38
9.000 5,21 13,20
9.500 4,21 12,86
10.000  12,08
10.500  11,50
11.000  10,58

Torsi (Nm)
rpm Standard Upgrade

4.500 2,33 6,90
5.000 7,67 11,26
5.500 8,93 12,69
6.000 9,69 14,10
6.500 7,86 14,17
7.000 7,06 13,02
7.500 6,39 10,88
8.000 5,49 11,08
8.500 4,74 11,15
9.000 4,11 10,40
9.500 3,70 9,59
10.000  8,57
10.500  7,78
11.000  6,84

keinginan

ingin menciptakan sebuah motor yang canggih dah handal

keinginan

ingin menciptakan sebuah motor yang canggih dah handal
Powered By Blogger

mx gw

mx gw
loading inovation

dhedy's

dhedy's
add on Facebook

sejarah jupiter mx gw

3d otomania